Senin, 22 Februari 2010

YAKUSA itu benar ada . . .

Mungkin anda kebingungan apa maksud dari YAKUSA. YAKUSA adalah sebuah singkatan dari Yakin Usaha Sampai. Sebuah kalimat yang sudah mejadi ciri khas dari sebuah organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yaitu HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ). Bukan saya ingin mengangkat nama besar HMI di blog saya ini, tapi ini sebuah ekspresi kegembiraan saya ketika merasakan bahwa kalau kita yakin dengan usaha yang kita lakukan, maka kita akan sampai pada tujuan kita. Peristiwa ini terjadi pada saat komisariat di mana saya belajar akan mengadakan Latihan Kader (LK) 1. Sebuah pendidikan pelatihan umum yang menjadi awal seseorang untuk menjadi kader HMI. Pada saat itu, saya dan teman saya yang sangat khas gaya nya "ngotot" untuk mengadakan LK 1 pada tgl 25 Februari. Akan tetapi sebagian teman yang lain minta di undur dengan berbagai alasan yang menurut saya itu jauh dari keinginan dan harapan saya yang semata mata hanya demi proses perkaderan ( kalo di bahasakan regenerasi gt ). Memang pada saat kami ingin melaksanakan LK, waktu persiapan yang sangat mepet dan kami pun belum di lantik sebgai pengurus. Di tambah lagi dari Cabang sendiri agak "ngambang " keputusannya perihal bisa atau tidaknya kami melaksanakan LK. Entah itu masalah dari PPU, KPC dan Imam cabang itu sendiri. Sempat dapat kabar kami tidak di izinkan mengadakan LK dengan berbagai alasan. Entah itu waktu pengajuan LK yang mepet, pemateri yang tidak ada, pemandu yang tidak ada, dan entahlah apa. Tapi itu tidak mengendurkan semangat saya untuk tetap pada pendirian awal bahawa LK harus tgl 25 Februari. Akhirnya setelah merayu teman saya itu, sore itu kami memutuskan untuk melobi Imam cabang secara khusus. Tiba di Cabang, kami di sambut dengan beberapa pengurus cabang. Sempat basa basi, tiba teman saya langsung to the point pada agenda khusus yang kami bawa. Lobi berlangsung alot. Belum ada kejelasan pada 30 menit pertama lobby khusus kami karena belum adanya PPU yang memiliki otoritas sola pengadaan LK. 1 jam berlalu, Imam cabang terbuka hatinya bahwa, demi perkaderan masalah khusus seperti ini harus di selesaikan secara khusus pula. Kami pun pulang dengan secerca harapan, dan kami tahu, Imam cabang pun di dalam hati kecilnya pasti ingin LK ini di adakan. Cuma karena terbentur dengan sistem, beliau belum berani mengambil keputusan tegas.

Kembali ke komisariat, Kami merapatkan hasil lobby kami ke teman panita. Teman yang lain masih tetap ingin LK di undur. Saya kehilangan partner saya. Hampir saja pendirian saya goyah karena patner saya itu tidak ada dalam rapat karena dia latihan bela diri sehingga saya tidak di Back up. Keputusan dari panitia jauh dari harapan saya, LK di undur. Hati kecil saya terluka (halah ). Sempat putus asa, tiba tiba terlintas di benak saya kata YAKUSA. Yakin Usaha Sampai. Saya belum iklhas menerima hasil rapat ini. Tiba tiba lahi, muncul partner saya. Ketika itu juga saya kembali bergairah untuk membatalkan hasil keputusan ini. Setelah rapat lagi selama 1 jam dimana sangat alot, keras, angel ( bahasa jawa = susah ), maka keputusan LK di undur kami putar balik, LK TETAP 25 FEBRUARI. Akhirnya kami mempersiapkan diri untuk mengadakan lobby khusus lagi ke Imam Cabang. Malam itu juga kami berangkat. Sampai di cabang, tanpa basa basi, Imam cabang menjelaskan duduk persoalanya. Saya tahu hati Imam cabang terbelah. Di satu sisi ingin LK ini juga jalan, di satu sisi tidak ingin merusak hubungan internal dari cabang itu sendiri. Akhirnya dengan segala pertimbangan, secara ksatria Imam cabang siap mengambil resiko untuk tetap mendukung LK ini diadakan. Terlepas itu adanya potong kompas atau apapun itu, karena ini semata mata demi perkaderan yang harus terus berjalan. Hati kecil saya berbunga bunga. Akan tetapi saya terdiam sejenak, mengingat kata YAKUSA. YAKIN USAHA SAMPAI. Ini moment yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Sebuah pengalaman inspiratif bahwa tak ada yang tak mungkin kalo kita mau kerja keras dan terus berusaha. Mungkin bagi ada ini moment yang biasa saja, tapi bagi saya, ini titik lompat saya menuju cita cita saya yang saya taruh di tempat yang tinggi. Sehingga untuk meraihnya di butuhkan lompatan yang tinggi juga. Sekian.

0 komentar: